Blog Openulis

Blog artikel edukasi Islam di atas dan untuk semua golongan.

Shalat berjamaah di masjid

19 Tips Ngajak Anak ke Masjid, Agar Gemar Shalat Berjamaah

Mereka perlu tahu

Membawa atau ngajak anak ke masjid kadang menjadi perkara dilematik bagi sebagian ayah. Bukan karena gak mau, tapi khawatir ni bocah dimarahi takmir, DKM masjid.

Sebab, pengurus masjid memang bertugas menjaga kenyamanan ibadah. Sedangkan anak-anak, kadang justru memicu kebisingan.

Satu sisi ingin mendidik anak sholeh, tapi di sisi lain ada takut trauma dialami buah hati.

Setidaknya, itu pengalaman kids zaman old, tahun 90-an.

Kena usir takmir, karena berisik. Akibatnya, banyak angkatan saya mengalami disconnected, semacam trauma; males berjama’ah ke masjid.

Baca juga: Tips Trauma Healing ala al-Quran

Masjid adalah rumah ibadah umat Islam. Meski secara umum masjid berfungsi sebagai tempat shalat, baca Quran, dzikir, ittikaf, dan kajian ilmiah, Rasul bersabda:

 إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Masjid ini tempat mengingat Allah azza wa jalla, shalat dan membaca al-Quran. (Muslim)

Tapi dalam praktiknya, generasi sahabat memfungsikan masjid sebagai sarana pendidikan anak. Banyak literatur mencatat hal tersebut. Bahkan sekolah dan kampus pertama di dunia bermula dari masjid.

Dari fakta di atas, perlu bagi kita saling memahami, tasamuh alias toleransi. Yang ingin ibadah, silakan khusyuk.

Tapi, jika masjid lagi gilirannya ramai anak-anak, mohon dimaklumi. In sya Allah, gangguan dari mereka tidak mengurangi pahala ibadah. Silakan baca hadits tentang bagaimana Rasulullah ditunggangi cucunya ketika sujud, dan beberapa hadits lain.

Untuk ayah-bunda, jangan khawatir. Masjid adalah tempat bagi semua muslim, baik tua ataupun mudah. Di bawah, kami punya beberapa tips mengajak anak ke masjid.

Tips Mengajak Anak ke Masjid, Membangun Habit Shalat Berjamaah

  1. Sebelum berangkat ke masjid, jelaskan apa dan bagaimana seharusnya anak bersikap selama di sana. Gak mesti setiap kali mau berangkat, tapi setidaknya sepekan sekali.
    • Tips ini bermanfaat ketika dia ditegur karena terlalu asyik bermain, ia tahu sebab mengapa kena alert, “oh iya, tadi udah dikasih tahu papa”.
  2. Jangan biarkan anak anda membawa mainan ketika berangkat ke masjid.
    • Demi meminimalisir konflik antar anak karena rebutan.
    • Agar lebih bersosialisasi.
  3. Siapkan pakaian anak agar sesuai untuk shalat, bukan pakaian untuk bermain.
    • Menumbuhkan kesan bahwa ke masjid bukan perkara remeh.
    • Beda pakaian, beda pula kesannya.
  4. Sesampainya di sana, gandeng tangan ananda agar ikut masuk. Dudukkan ia di sebelah Anda.
  5. Jangan biarkan ananda duduk atau berdiri shalat sebelahan sesama anak kecil. Agar tidak terjadi interaksi selama shalat.
  6. Bila ananda membuat gaduh atau keluar dari masjid, segera cari dan gandeng tangannya untuk masuk kembali dan duduk di sebelah Anda.
  7. Sebaiknya, tidak mengajak anak yang belum mukallaf untuk shalat Jumat. Selain belum adanya kewajiban atas dirinya, kita pun tidak bisa berbuat apa-apa selama khutbah berlangsung.
  8. Jangan bosan untuk kembali mengingatkan adab di masjid yang seharusnya dijaga.
  9. Ketika shalat didirikan, kondisikan agar anak ikut mendirikan shalat di sebelah Anda, hingga ayah bisa mengawasi dan membimbingnya bila di tengah shalat buah hati Anda membuat kegaduhan atau bermain.
  1. Selepas shalat, adakan evaluasi terhadap aktivitas anak selama di sana, dan sampaikan hasilnya.
  2. Jangan lupa berikan apresiasi, bila dia bersikap baik.
  3. Sesekali, berikan reward ataupun hukuman yang mendidik atas prestasi dan kegagalannya.
  4. Jangan bosan berdoa, minta kepada Allah agar ananda rajin mendirikan shalat.
    • Selevel Nabi Ibrahim alaihissalam pun masih berdoa untuk putranya agar menjadi penegak shalat,

رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي

Wahai Rab-ku, jadikanlah aku penegak shalat dan juga anak turunanku, … (Ibrahim: 40)

  1. Banyak berkisah tentang keutamaan shalat berjamaah di masjid, termasuk keutamaannya dan ulama yang istiqomah di dalamnya.
  2. Susun dan kondisikan kegiatan anak agar sesuai jadwal shalat fardhu.
    • Misalnya, bersih-bersih rumah. Hentikan ketika mendekati waktu shalat, bahkan ada jeda waktu ngaso sebelum tiba adzan.
    • Main sore, jangan sampai shalat maghrib tanpa mandi, apalagi ketinggalan berjamaah.
  3. Sampaikan kepada anak; apa impian Anda tentang masa depan ananda dengan ibadah shalat. Misal:
    • Ayah lebih senang ananda istiqomah shalat, daripada juara kelas tapi tidak shalat.
  4. Lakukan semua tips di atas dengan ikhlas lillah, sebagai kewajiban mendidik generasi muslim.
  5. Tunaikan semua kiat di atas dengan lemah lembut, terutama jika ananda belum berusia 10 tahun.
  6. Terakhir, penting sekali bagi ayah menjadi teladan. Meskipun tidak berada di rumah 24 jam, setidaknya selama bersama anak.
  7. Peran ibu juga diperlukan. Jangan sampai, nyuruh shalat tapi bunda masih asik nonton TV.

Kiat Mendidik Untuk Para Ibu

Dari atas sampe bawah, perasaan yang disebut selalu ayah. Apakah ada yang bisa diperbuat ibu dalam mendidik anaknya agar rajin shalat dan gemar ke masjid, khususnya?

Ada:

  1. Ibu juga boleh ke masjid, ajak anaknya.
  2. Jika tidak sempat, bisa antarkan ananda ke depan pintu masjid.
  3. Jika punya balita, dan di rumah hanya ada ibu dan buah hati, ibu boleh mengeraskan bacaan shalat sepanjang hari.
    • Dengan ini, ananda belajar bacaan shalat dari bacaan bundanya.

Demikian sedikit tips mudah agar The NextGen tidak lagi dipaksa atau sadar setelah menjadi tua. Tapi sejak dini sudah terbiasa punya rasa cinta memakmurkan masjid. Ushikum wa iyyaya….

Kalau ada tambahan, kami tunggu komentarnya di bawah.

Mereka perlu tahu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *